fbpx

Make Your Own Coffee Shop

BENARKAH MUSIM HUJAN MEMPENGARUHI PANEN KOPI?

BENARKAH MUSIM HUJAN MEMPENGARUHI PANEN KOPI?

BENARKAH MUSIM HUJAN MEMPENGARUHI PANEN KOPI?

Produktivitas tanaman kopi dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor genetis, kultur teknis, lingkungan dan sistem pengelolaan tanah dan tanaman. Faktor iklim, khususnya curah hujan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman.

Telah kita ketahui bahwa air sangat penting bagi pertumbuhan tanaman sebagai pelarut hara dan mineral, tentunya dalam jumlah yang cukup.

Curah hujan yang baik bagi pertumbuhan tanaman kopi sekitar 1500-2500 mm per tahun dengan rata-rata bulan kering 1-3 bulan dan suhu rata-rata (15-25)˚C. Kopi dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian di atas 700 mdpl. Kriteria tumbuh tanaman kopi tersebut cocok dengan kondisi di Indonesia sehingga Indonesia menjadi salah satu sentra produksi kopi besar di dunia. Adanya pemanasan global akhir-akhir ini membuat curah hujan menjadi tak menentu dan berakibat pada produksi kopi di Indonesia.

Di musim hujan, pertumbuhan ceri kopi berkembang dengan baik. Namun, akan buruk jadinya bila musim hujan turun pada saat waktu ceri kopi akan panen. Karena ceri kopi yang telah siap panen akan mudah berguguran jatuh ke tanah dan jika dibiarkan akan mengalami fermentasi atau pembusukan.

Dampak lain jika ceri kopi masih berada di dahannya, ceri kopi akan mengalami cracking yang permukaan buahnya terdapat retakkan yang nampak jelas dan signifikan. Cracking dapat terjadi karena tanaman kopi terlalu banyak menyerap air dengan cepat. Hal tersebut membuat sel-sel pada kulit ceri kopi “memuai secara berlebihan” sehingga timbul seperti retakkan. Retakkan yang signifikan tersebut tentu akan mengurangi kualitas kopi yang dihasilkan. Lendiran buah kopi akan merembes keluar dengan daging buah yang terbuka. Daging buah tersebut akan memengaruhi faktor sweetness dari kopi yang akan diproses nantinya. Selain itu, berat buah kopi juga akan menurun.

Musim hujan bukan hanya memberi dampak  negatif di saat panen kopi, tetapi juga ketika tanaman kopi berbunga. Curah hujan deras akan mengakibatkan bunga kopi beguguran dan mengakibatkan buah kopi tidak akan dapat dihasilkan. Selain itu, jika terjadi perubahan antara kombinasi curah hujan dengan suhu udara, dua hal tersebut akan memengaruhi proses fotosintesis tanaman kopi. Proses fotosintesis terganggu, tentu berdampak pada hasil produksi nantinya.

Tadi kita berbicara mengenai sektor pertanian atau budidaya kopi, lalu bagaimana di sektor pengolahan kopi? Tak berbeda dengan sektor budidaya kopi, sektor pengolahan kopi juga terkena dampak musim hujan di masa panen kopi ini. Pengemasan dan pemasaran komoditas kopi tentu akan terganggu akibat musim hujan ini. Apalagi industri yang masih menggunakan cahaya matahari untuk mengeringkan biji kopi. Dibutuhkan beberapa kali penjemuran agar biji kopi menjadi kering dan siap untuk diolah.

Ternyata musim hujan dan perubahan iklim di saat panen kopi berdampak tidak terlalu bagus, bahkan mengurangi kualitas produksi kopi itu sendiri.

Nah mulai dari sekarang kita dapat membantu, atau setidaknya memperlambat, dampak perubahan iklim itu dengan mulai peduli lingkungan dan go green.

Untuk pembelian produk kopi Coffeeland Indonesia menyediakan Kopi Arabika asli Indonesia seperti Arabika Malabar SpecialtyArabika Mandheling Specialty, Arabika Aceh Gayo SpecialtyArabika Papua Wamena Specialty, Arabika Flores Specialty, Arabika Java SpecialtyArabika Toraja Specialty, dan Arabika Bali Kintamani Specialty. Tersedia dalam kemasan 120 gr, 250 gr, dan 1Kg. Untuk informasi lebih lanjut dan pembelian produk silahkan hubungi Tim Marketing kami via What’s App atau melaui E-commerce kami.

 

 

 

 

 

 

 

 

Source: arabicocoffee.com

Featued image: i.pinimg.com