“Menang kalah sudah biasa. Saya hanya ingin ngebawa kopi Cianjur,” Bambang memulai kisahnya. “Insyaallah, kopinya masih bisa dinikmati. Kita sudah ada loh dunia kopi kecil-kecilan di Cianjur.”
Mulanya, Bambang hanya menyiapkan diri untuk berlaga sampai di dua belas besar. Di semifinal, ia menggunakan kopi Cianjur proses madu (honey-processed), yang ia janjikan beraroma coklat murni (‘dark chocolate’) serta menyisakan bercak rasa teh hitam (‘black tea’) usai diteguk. Begitu tahu dirinya masuk final, Bambang memilih untuk improvisasi menggunakan kopi Cianjur proses natural (natural-processed), yang sama sekali tidak ia sediakan sebelumnya.
“Akhirnya itu tadi teman saya baru datang buat nganterin biji kopi,” ujar Bambang.
cerita selengkapnya dapat disimak di http://kopikini.com/100-asli-cianjur-manjur-sabet-bbrc-2016/