APA BEDANYA SINGLE ORIGIN DENGAN HOUSE BLEND?
Jika anda datang ke kedai kopi, pastinya anda akan melihat jajaran toples berisi biji – biji kopi yang berasal dari berbagai daerah. Misalnya saja dari Wamena, Flores, Aceh Gayo, Malabar, dan lainnya. Dan orang – orang biasa menyebutnya dengan sebutan single origin. Lalu ada juga biji – biji kopi yang di campur, dan orang – orang biasa menyebutnya dengan sebutan coffee house blend. Jadi, apa sebenarnya single origin dan coffee house blend itu? Dan manakah yang lebih baik?
Single Origin dan Coffee Blend
Single origin adalah kopi yang berasal dari satu daerah, bisa single varietas atau multi varietas. Meski begitu masih ada perdebatan seberapa luas atau seberapa sempit daerah tersebut. Apakah satu provinsi bisa disebut satu daerah atau single origin, misalnya Jawa Barat, atau lebih spesifik lagi ke wilayah tertentu seperti Ciwidey dan Pengalengan. Namun, ada juga yang menyebut bahwa single origin itu berasal dari satu negara. Misalnya single origin Indonesia, tak peduli berasal dari Flores, Jawa, atau Sumatra. Persepsi utama yang harus dijadikan patokan adalah single origin merupakan jenis kopi yang berasal dari satu daerah.
Sedangkan coffe house blend merupakan percampuran kopi dari beberapa daerah. Bukan hanya percampuran beberapa daerah saja, namun juga bisa percampuran dari beberapa jenis kopi. Misal arabika dan robusta atau arabika dan arabika tapi dari daerah yang berbeda. Kopi yang berasal dari beberapa daerah berbeda di Indonesia bisa disebut coffee house blend oleh orang Indonesia, namun bisa saja bagi orang yang berasal dari luar Indonesia menyebutnya single origin karena kopi-kopi tersebut berasal dari satu negara.
Mengapa Roaster Kopi Lebih Memilih Blend?
Biasanya, kalau lagi mampir ke sebuah kedai kopi maka kita akan menemukan kopi kita tidak hanya terbuat dari satu daerah saja, melainkan pencampuran antara dua jenis atau lebih sekaligus. Sederhananya, ini terjadi karena para roaster mencoba untuk memberikan konsumen mereka beberapa pilihan kopi terbaik agar menghasilkan kopi dengan rasa sekompleks mungkin. Kopi dengan rasa yang enak (misalnya kopi Toraja) belum tentu memiliki aroma yang menggugah (sehingga ditambahkan Varietas atau kopi dari daerah lain di dalamnya).
Pencinta kopi menggemari tasting kopi single origin untuk mencicipi nuansa setiap kopinya. Tapi jika ingin memuaskan sebanyak mungkin pelanggan, maka kita sebaiknya memberikan espresso dengan rasa, aroma, aftertaste, crema yang bagus, keasaman dan kelembutan, bukan kepahitan.
Yang menarik dari proses perpaduan berbagai tipe kopi ini adalah di mana komposisi perpaduan oleh para roaster bisa jadi kerap berubah setiap saat dan para cupper perusahaan kopi besar secara berkala melakukan cupping kopi blending ini untuk memastikan integritas mereka tetap terjaga dan perpaduannya tidak berubah dimakan jaman.
Sebagai contoh, roaster mungkin memilih biji Guatemala dari perkebunan tertentu dalam blend khas mereka. Seiring dengan berjalannya waktu, rasa dari biji kopi yang di-roasting dari perkebunan tersebut karena berbagai faktor, seperti perubahan iklim, perubahan dari bagaimana kopinya difermentasi, dijemur atau disimpan atau perubahan kondisi tanah, bisa saja memengaruhi rasa blending yang dilakukan roaster. Tentunya roaster tidak ingin cita rasa kopinya berubah karena mereka memiliki pelanggan setia yang menyukai blend yang mereka lakukan. Ini artinya para roaster harus menilai kembali biji kopi Guatemala tersebut atau menggantinya dengan yang lain atau mengubah komposisi blending-nya. Aturan utama bagi para roaster adalah mengkreasikan profil rasa dan konsisten dengannya.
Kapan Waktunya Coffee Di-blend? Sebelum Atau Sesudah Roasting?
Beberapa orang berpendapat, blending dilakukan sebelum di roasting dapat menghasilkan rasa yang unik yang tak bisa diperoleh dengan roasting secara single origin. Biji kopi yang telah di-blend sebelum roasting umumnya dikarakterisasi dengan warna yang sama. Sedang beberapa yang lain berpendapat untuk memaksimalkan rasa setiap kopi maka sebaiknya jangan dilakukan dalam wadah roasting yang sama. Biji yang telah di-blend setelah roasting umumnya dikarakterisasi dengan warna yang berbeda-beda.
Sebenarnya tidak ada jawaban yang benar-benar definitif untuk ini. Kebanyakan roaster sekarang ini mempraktekkan kedua metode ini, tergantung dari biji kopi yang mereka gunakan.
Coffee Blends VS Single Origins, Jenis Kopi Mana Yang Lebih Baik?
Beberapa orang mungkin beranggapan single origin adalah yang terbaik. Jika anda ingin mencampurkan satu jenis kopi dengan jenis yang lainnya, ada baiknya dilakukan secara hati-hati agar kopi yang di hasilkan sesuai dengan yang diharapkan. Saat ini, banyak coffee shop yang menjual coffee blend untuk menciptakan ciri khas rasa kopi dari coffee shop tersebut.
Pada akhirnya, semua kembali lagi ke selera masing – masing. Yang penting, kalau anda mempunyai alat kopi yang cukup memadai di rumah, anda dapat menikmati kopi jenis apapun, baik itu single origin maupun blend.
Untuk Pemesanan, Coffeeland menyediakan Kopi Arabika asli Indonesia, Arabika Aceh Gayo Specialty, Arabika Papua Wamena Specialty, Arabika Bali Kintamani Specialty, Arabika Flores Specialty, Arabika Java Specialty, Arabika Malabar Specialty, Arabika Sumatera Mandheling, dan Arabika Toraja Specialty. Kemasan mulai 250gr, 500gr dan 1Kg.
Setiap pembelian Kopi Single Origin Specialty 250gr akan mendapatkan disc 20% tanpa minimum pembelian. Promo ini berlaku selama bulan Agustus 2020. Informasi pembelian dan pemesanan lebih lanjut dapat langsung menghubungi Tim Marketing kami via Whatsapp.
Source: baristabasics.com.au