TIPS BISNIS: STRATEGI COFFEEE SHOP BERADAPTASI DENGAN “NEW NORMAL”
Krisis ekonomi yang terjadi akibat Pandemi Covid-19 menyebabkan perubahan prilaku / gaya hidup masyarakat. Saat ini masyarakat lebih fokus pada produk yang memiliki fungsi dan nilai untuk memenuhi kebutuhan pokok, dibandingkan untuk memenuhi kebutuhan tersiernya.
Dalam watu dekat ini, pemerintah telah berencana untuk menerapkan periode “new normal”, membuka kembali aktivitas masyarakat dengan protokol Covid-19.
Istilah new normal belakangan menjadi banyak diperbincangkan. New normal sendiri adalah istilah yang diberikan untuk situasi berbeda dari biasanya karena situasi pembatasan sosial akibat pandemi.
Lalu, bagaimana cara bisnis coffee shop beradaptasi dan menjalankan strategi penjualan terbaru yang paling efektif?
Berikut adalah strategi penjualan yang efektif saat periode new normal yang sesuai dengan perubahan perilaku konsumen saat ini:
Melakukan Riset Konsumen
Melakukan riset kepada konsumen anda merupakan tahap awal dari strategi penjualan yang efektif di masa new normal. Tujuannya untuk mengenali ke arah mana bisnis anda akan melaju dan mengantisipasi hal yang bisa terjadi ke depan. Melalui riset konsumen, anda dapat memahami perubahan selera, daya beli, serta pendapat mereka tentang produk yang anda jual.
Menjelang fase new normal seperti saat ini, Anda harus benar-benar mengenal karakteristik pelanggan dan bagaimana respons mereka menghadapi masa krisis. Misalnya, terkait perubahan kebiasan ngopi dirumah. Kebiasaan tersebut akan membantu anda menentukan produk, harga, dan pola promosi bisnis anda ke depan.
Pengenalan karakteristik konsumen bisa diperoleh salah satunya melalui rekam jejak pencatatan penjualan di periode sebelum-sebelumnya.
Mengevaluasi Menu / Produk
Usai krisis dan memasuki new normal, kemungkinan kondisi ekonomi belum stabil. Konsumen cenderung memilih menu / produk yang sudah mereka kenal, dan juga lebih memilih produk berkualitas dengan harga terjangkau. Maka itu, promo dengan penawaran paket hemat / promo bundling akan sangat diminati konsumen.
Menjelang periode new normal, mengevaluasi kembali portofolio menu / produk yang anda jual merupakan hal yang pentin. Apakah menu / produk tersebut sudah sesuai dengan kebutuhan dan minat konsumen? Jika tidak, anda perlu segera melakukan perubahan dan penyesuaian.
Evaluasi Harga dan Perhatikan Kompetitor
Masa krisis dalam beberapa waktu memaksa konsumen menurunkan daya beli. Hal itu juga tidak akan banyak berubah ketika fase new normal, konsumen cenderung sensitif terhadap harga dan nilai produk. Maka itu, perlu kreativitas dalam menawarkan promosi yang menarik bagi konsumen untuk menetralisir penurunan daya beli setelah masa krisis berlalu.
Bentuk promosi yang bisa dilakukan misalnya dalam bentuk free ongkos kirim, potongan harga atau tawaran paket hemat. Strategi penjualan semacam itu dibutuhkan untuk mendatangkan konsumen.
Penentuan harga dan bentuk promosi yang tepat tentu bisa didapat dari hasil riset konsumen yang telah anda lakukan. Tak hanya riset konsumen, Anda juga perlu melakukan riset terhadap kompetitor agar mengetahui di mana posisi brand anda di pasar saat ini.
Fokus Penjualan Online
Masa krisis akibat Pandemi Virus Corona saat ini telah benar-benar mengubah perilaku konsumsi masyarakat. Konsumen saat ini lebih menikmati bertransaksi secara online karena dirasa lebih aman.
Maka itu, anda bisa mengambil peluang dari perubahan perilaku konsumen tersebut dengan mengalihkan fokus penjualan ke saluran online. Anda bisa terhubung dengan beberapa platform jasa kirim. Selain itu anda juga bisa melakukan promosi penjualan di website, media sosial, dan e-commerce.
Dalam masa new normal, startegi promosi online juga harus disesuaikan dengan minat, kebiasaan, dan kebutuhan dari target pasar / konsumen agar promosi yang anda lakukan tepat sasaran. Tidak hanya pomosi produk / menu yang anda jual saja, anda juga bisa sharing mengenai update info terbaru, tips-tips seduhan dirumah, atau berbagi beberapa resep andalan coffee shop anda. Dengan begitu konsumen dapat melihat hal-hal positif dari brand anda, dan juga dapat membuat merasa terhubung dengan brand anda.
Source: jurnal.id